Minggu, 25 Maret 2018

Tak Semua Nasabah BRI Diminta Migrasi ke Kartu Chip

Tak Semua Nasabah BRI Diminta Migrasi ke Kartu Chip - Untuk mencegah makin meluasnya kejahatan skimming, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) sejak Jumat lalu mengirimkan pesan pendek (SMS) ke sejumlah nasabahnya. Isi pesan pendek itu di antaranya meminta para nasabah untuk mengganti kartu ATM di kantor cabang bank terdekat.

Image result for Tak Semua Nasabah BRI Diminta Migrasi ke Kartu Chip

Salah satu nasabah BRI, Yudi Sulasmono, 41 tahun, mengaku menerima SMS itu pada Sabtu siang lalu. SMS itu juga memberitahukan bahwa kartu ATM-nya akan dinonaktifkan.

Yth, Nasabah BRI, demi keamanan trx, kartu ATM Anda akan dinonaktifkan. Segera ganti kartu Anda di Kantor Cabang BRI terdekat (Gratis), Info Contact BRI 14017, seperti dikutip dari SMS yang dikirim ke nomor telepon seluler Yudi, Sabtu pagi, 24 Maret 2018. SMS tersebut dikirim oleh Bank-BRI.

Tak lama setelah menerima SMS itu, Yudi mendatangi ATM terdekat di rumahnya di bilangan Klender, Jakarta Timur. Dari ATM itu, karyawan swasta ini kemudian mengetahui bahwa kartu ATM-nya telah diblokir.

Pagi ini Yudi mendatangi Kantor Cabang BRI Jakarta Jatinegara, Jakarta Timur. Di lantai dua kantor itu, tepatnya di counter 10, ia dilayani oleh petugas teller bernama Eka.

Namun Yudi tak menerima penggantian kartu ATM seperti yang dijanjikan SMS dari Bank BRI sebelumnya. Ia hanya diminta mengaktifkan kembali kartu ATM-nya melalui e-banking.
Kalau bapak mau ganti kartu ke chip, bisa. Tapi jika hendak digunakan sebagai kartu debit sifatnya terbatas, khusus di mesin EDC BRI, kata Eka, Ahad, 25 Maret 2018.

Eka menjelaskan penggantian kartu ATM dari magnetic stripe ke chip sepenuhnya dibebaskan ke nasabah. Nasabah bisa langsung mendapatkan kartu chip pada saat mengurus ke bank di hari kerja dengan biaya pengurusan berkisar Rp 10-15 ribu.

Namun jika terbiasa menggunakan fasilitas e-banking BRI, kata Eka, nasabah harus melakukan registrasi ulang m-banking dan e-banking. Kartu chip juga hanya bisa digunakan sebagai kartu debit di mesin EDC BRI, tuturnya.

Eka menyebutkan, nasabah yang tidak mendapat SMS dari Bank BRI tidak perlu mengganti kartu ATM-nya ke chip. Karena yang dikirim SMS itu hanya kartu yang terpantau pernah digunakan di ATM-ATM bermasalah, yang pernah digunakan untuk skimming, ucapnya. Ini hanya yang termasuk program penggantian kartu 1,1 juta nasabah.

Jadi ke depan, Eka memastikan, tidak akan ada imbauan ke nasabah BRI lainnya untuk mengganti kartu ATM-nya. Tapi kalau mau mengganti kartu ke chip, bisa saja. Hanya fasilitas kartu chip terbatas dibanding kartu magnetic stripe, ucapnya.

Setelah mendapat penjelasan itu Yudi memilih tidak bermigrasi ke kartu chip. Ia memutuskan untuk mengaktifkan kembali kartu yang telah diblokir BRI melalui e-banking. Daripada ribet registrasi ulang, lagi pula kartu chip nantinya tidak bisa digunakan sebagai kartu debit di seluruh EDC, katanya.

Meski begitu, Yudi tak habis pikir kenapa kartunya diblokir tanpa ada pembaharuan kartu sama sekali dari BRI. Fisik kartu tidak berubah, nomor kartu ATM juga. Jadi buat apa diblokir kemarin? Bikin panik saja.

Dalam keterangan tertulis pada Sabtu, 24 Maret 2018, Corporate Secretary Bank BRI Bambang Tribaroto mennyatakan BRI memang menonaktifkan beberapa kartu anjungan tunai mandiri (ATM) milik beberapa nasabahnya yang terindikasi terkena modus skimming. Untuk itu, BRI menyediakan layanan pergantian kartu secara gratis.

Untuk mengamankan dana nasabah dan proses penggantian kartu bagi kartu nasabah yang diduga terindikasi skimming, kata Bambang.

Bambang mengatakan pihaknya telah mengirimkan pesan pendek atau SMS kepada para nasabah yang kartu ATM-nya akan diblokir. Notifikasi pemberitahuan juga tersedia pada layar ATM BRI serta akun media sosial BRI. Sosialisasi juga dilakukan melalui pekerja BRI yang telah secara aktif memberitahukan kepada para nasabah sejak dua hari lalu, katanya.